Haii! Annyeong!*kelebihan energi* Bertemu lagi pemirsa sama OrKurJan (baca: orang kurang kerjaan). Ini lanjutan kisah dimana ayke ditimpa hari SIAL alias lanjuttan dari Part One nya. LANgsung AjHAA kITa LIAAt.. (alay version).
2.
Acha, Acha, Acha, itu yang gua pikirkan di kepala gua. Terus terngiang-ngiang akan A-Cha. Gua ampe gila mikirin A-Cha.
Setelah Jesi baca Komik dan menghabiskan Crepesnya, kita memutuskan untuk ke rumah temen kita Nida, buat pinjem telpon. Rumahnya gak jauh dari skul. Jadi kita Naik angkot lagi.
Setelah selesai menyebrang dari negeri sebelah (baca: dari margo ke detos lewat jembatan penyebrangan), kita naik kereta kuda *saya baru keluar dari RSJ* Ralat. Naik angkot 112. Setelah naik, jalan (ya iyalah masa ngesot?).
Di perjalanan..
Lho? kok ke arah sini? Ah Lanjut..
Dih? Kok jalannya beda? Tahu ah!
LHA!!? DIMANA INI!!!?? *tarzan di tengah angkot*
Salah ANGKOT! Anjirr..
"Jes! Kayaknya salah angkot deh!"
"Iya ya?! Kayaknya iya!"
"Iya nih salah jalan! Liat ini dimana!!"
"Kiri Bang! Turun!" gue nyetop angkot.
Setelah turun.. gua sama Jesi jalan balik.
Sial Ketiga, GUA SALAH NAIK ANGKOT.
Gua udah kayak mumi peyot, penuh dengan beban pikiran, gak beli A-Cha, pulang gimana, beban berat di tas, dll membuat gua lebih mirip mumi peyot jalan kesasar di kota.
"Tunggu" cegah Jesi.
"Kenapa?"
"Bener tahu!"
Eh?
"Naik 112 kan! Bener!"
Wae?!
"Ini cuma beda jalan doang! Bener 112!"
Gua terdiam. Nengok kebelakang. Liat papan iklan Rokok yang sama pas gua mau ke Gramed. Ngeliat Jembatan yang ada sungai ciliwung gede dibawahnya. Ini..
AAAAAAAAAAAAAGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHH!!!! GUAUDAHJALANCAPECAPEKELILINGKAYAKMUMINYASARDIKOTA,NGORBANIN
UANGDENGANSJUTABEBANDIBODYANDPIKIRANGUAAAAAAAAAAAAAA!! *Terjun dari jembatan, hanyut dibawa sungai Ciliwung*
Gua dan Jesi naik 112 lagi. Di angkot, gua kayak alien dari planet X.
Sial ke empat. ANGKOT yang gua KIRA SALAH ternyata BENER.
Tuhaan..apa dosa gua..*meratapi nasib*
Setelah gua nyetop Angkot di depan RS Militer, gua ma Jesi naik Ojek ke rumah Nida. Mana mungkin gua jalan! Gua bayar setelah nawar-nawar (duit kering).
Sampe di rumah Nida, gua turun dan mengetuk pagarnya.
"Assalammualaikum!" seru gua.
"Asslammualaikum!" gua menyeru lagi. Ini Nidanya yang budek atau guanya yang gedor-gedor pager kayak orang dikejar-kejar anjing!?
"Iya?" seorang LanSia (Lanjut usia) keluar dari rumah Nida.
"Ada Nida gak?" tanya gua berusaha ramah setelah ngos-ngossan kayak di kejar mafia.
"Nida?" ulang nenek tersebut.
Hening.
Kali Nida lagi mandi atau belajar.. (pikiran gua)
"Nidanya lagi main di rumah temannya. Gak ada di sini.."
Gua masih hidup kan?
GUA MASIH MAU HIDUP! HIDUP! HIDUP! HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!
Sial Kelima, Udah ke Rumah Nida, tapi orangnya Gak ada.
Gua tanya siapa temennya. Tapi katanya, setelah pulang sekolah langsung pergi, jadi gak tahu.
Karena gak ada uang, gua jalan ke Rumah Nida menuju Sekolah. Gua udah gak sanggup, gua jalan kayak Mumi gepeng yang sekarat. Berjuta pikiran, beban, dan semua yang membuat gua gila. Jalan di tengah siang bolong, dengan penyesalan dan beban berat di pundak. Kesiallan apa lagi nih??
Sampe di sekolah...GUA NEMU SUPIR JESI LAGI NUNGGUIN KITA.
Gua gak tau harus bicara apa lagi.
Dan akhirnya gua pulang ke rumah Jesi dalam keadaan hampir mati. Betul-betul Jalan-jalan tersial gua.
Akhirnya gua istirahat di rumah Jesi sambil baca komik yang abis gua beli. Gua gak bakal bisa ngelupain hari ini.
Buat Para pelanggan, tolong berpikir pintar sebelum bertindak. Penyesalan selalu datang terlambat. :)
With Love for my Customers. Today is Hot (oh ya??)!
Khs :)